yang tiba tiba datang ke rumah itu beneran ada.
Ya, kamu.
Kamu yang absurd yang gak pernah aku duga datang
tiba tiba ke hatiku yang sedang terluka. Kemudian sedikit menyembuhkan lukaku
dan ternyata kamu membangun singgasana di dalamnya.
(Bahaha gitu kali ya ibarat
kata)
Ya, kamu.
Kamu yang tak
pernah aku kira datang dalam hidupku.
Entah gimana dulu
kamu mengutarakan rasa itu, aku tak pernah tahu.
Tiba-tiba saja..
Tiba-tiba saja..
Kamu hanya
percaya aku calonmu.
Dan kemudian tiba tiba kamu
datang ke rumahku.
Bukan bercanda seperti yang aku kira.
Bukan bercanda seperti yang aku kira.
Mengutarakan apa
maksudmu, tapi tentu dengan tidak memburu-buru.
Seingatku, aku
hanya bilang “ya, gapapa”,
terus kamu
bilang, “kalau gapapa berarti boleh aku lamar kamu?”
dan kemudian
semua mengalir begitu saja...
Bukan, belum. Aku belum dilamar olehnya.
Berdoa secepatnya dibolehin oleh kedua orang tua.
Berdoa secepatnya dibolehin oleh kedua orang tua.
Terima kasih telah datang
Terima kasih telah menjadi tempat pulang
Dulu aku
mencari sosok dengan a be ce de e seperti ini seperti itu,
semua berakhir
ketika aku lebih dalam mengenalmu
Aku tersadar,
bukan seorang dengan a be ce de e yang aku cari yang bisa menjadi imamku nanti,
tapi seorang yang
benar-benar membuat aku nyaman,
bisa membuatku
menjadi diriku sendiri, tapi terus membuatku berkembang,
Menyemangati bukan
hanya sekadar menyemangati,
tapi lebih
memberikan contoh aslinya sehingga aku terinspirasi.
Kemudian membuatku
terpacu dengan diri sendiri, agar layak jadi istrimu nanti.
Bersamamu, masa depan itu
kita, masa depan itu nyata
bukan khayalan belaka.
Terima kasih
telah datang
Terima kasih telah
menjadi tempat pulang
Comments
Post a Comment