Bunda Ernie

Keibuan.
Sosok ibu yang luar biasa.

Bukan berarti ibuku tidak luar biasa, Ibuku sangat luar biasa..
Tapi aku menemukan sosok ibu lain yang patut aku apresiasi,
Beliau adalah Bunda Ernie.

Dari awal aku masuk FSG Tunas Bangsa (Komunitas Relawan Kanker Anak dan Kelainan Darah di RS Sardjito), ada sosok yang menurutku menyejukkan. Bunda Ernie.

Dari cara nyambut kami para relawan, ngobrol dengan pasien kanker dan orang tua pasien.. Adem. Sosok keibuannya tak pernah lepas.

Jujur aku kagum banget sama Bunda Ernie. Dari ceritanya, beliau adalah istri dari seorang suami yang notabene sangat disiplin. Tapi beliau mampu membagi waktunya dengan baik. Beliau mampu menjadi istri yang baik, mampu menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya, dan mampu menjadi ibu kedua bagi anak-anak yang lain, serta mampu menjadi malaikat atau bidadari bagi yang lainnya juga.

Kedekatan beliau dengan pasien kanker anak, dan juga keluarga pasien, terutama yang kurang mampu, menggugah beliau untuk mendirikan Rumah Singgah.

Rumah Singgah adalah rumah transit bisa dikatakan untuk pasien kanker. Hal ini karena untuk pasien kanker membutuhkan pengobatan (kemoterapi) minimal 2 tahun. Dalam masa pengobatan ini tidak selamanya di rawat di Rumah Sakit. Adakalanya rawat jalan, tetapi kalau rawat jalan, khususnya yang rumahnya jauh dan ekonomi minim akan menjadi kendala. Nah disini Bunda Ernie tergerak hatinya untuk mendirikan Rumah Singgah. Gratis. Tempat tidur sudah ada, peralatan masak juga ada.

Dan ada hal lain yang aku suka dari Bunda Ernie yang aku baru tahu akhir-akhir ini. Beliau adalah mualaf. Dulu masih belum pakai hijab, sekarang bunda sedikit demi sedikit pakai hijab. Tambah suka deh sama bunda.

Sebenernya tulisanku masih belum banyak menggambarkan Bunda Ernie. terlalu banyak kebaikan dalam dirinya. Intinya aku kagum sama beliau, dan beliau merupakan sosok inspirasiku untuk menjadi seorang istri dan ibu kelak setelah iu kandungku tentunya.


Comments