Sesuai
tradisi-tradisi sebelumnya, UGM selalu memberikan kami tempat untuk bercerita.
Memberikan kami kesempatan untuk bersama bersatu membangun sebuah jendela
cakrawala. Ketika kamu orang kota, maka kamu pernah mendengar yang namanya
kuliah kerja nyata. Orang-orang menyebutnya KKN. Bermula dari sini, kami
bertemu. Awalnya hanya satu dua yang menginisiasi membentuk kelompok ini. Kami
rasa kami masih asal saja membentuk ini, sebelum kami benar-benar merasakan
hidup dua bulan di tengah mereka, masyarakat Krueng Raya. Awalnya, kami
hanya terdiri dari tujuh orang pertama penginisiasi kelompok ini. Lambat laun
demi terpenuhinya ijin resmi, kami melakukan open requitment satu
persatu, terutama dengan kluster yang beda.
Satu persatu
datang, ada pula yang pergi. Dari sini kami belajar, membentuk suatu tim yang
benar-benar tak terpatahkan. Tidak hanya sebatas kenal, tidak hanya sebatas
cantik ataupun tampan, dan tidak pula hanya sebatas pintar. Kami
membutuhkan adalah orang yang mau berkarya, mengabdi dan bekerja sama.
Pada awal mula
dulu, kami hanya mendapat sedikit beberan mengenai KKN tahun ini. Kami mendapat
tempat di ujung barat Indonesia. Sukakarya, Kecematan terujung di Indonesia. Di
tempat ini pula kamu dapat temukan Monumen Nol Kilometer. Kamu bisa cari tahu
tempatnya di peta. Mungkin kecamatannya sudah dapat diketahui sedari awal. Tapi
dimana lebih tepatnya kami masih ragu, sampai detik detik pembekalan. Krueng
Raya. Itulah tempat yang terucap dari bapak “keuchik”. Tempat yang akan
menjadi rumah kami selama dua bulan lamanya.
Bukan,
bukan itu. Masih lebih dari itu. Kami punya banyak cerita. Silahkan kamu kalau
ingin membaca.
Comments
Post a Comment