#21FactsAboutLily

Bukan gue ketinggalan zaman. Sudah beberapa bulan lalu cukup jadi trending post di instagram tentang #20FactsAboutMe. Kenapa gue tak ikutan waktu itu? Simpel. Gue belum tau diri gue. Terus, mengapa gue kemudian menulis ini? Apakah gue sudah tau? Jawabannya belum juga ketemu. Lantas?

Nah, karena sebentar lagi umur gue menjadi dua puluh satu, pada tanggal 21 besok. Apa salahnya gue mencoba menguraikan 21 hal tentang diri gue. Mencoba menguraikan apa yang gue tahu.

Satu. Nama lengkap gue Nurlaily Dwi Kartiana, tapi banyak yang terkecoh dikira nama lengkap gue Lily Kartiana. Gue punya banyak panggilan, mulai dari Lily, Lelly, Lail, Laily, Liliana, Liliput, Lilik, Lik, Elly, Elik (ini yang paling ga suka, tapi gue suka juga, soalnya ini panggilan spesial dari simbah gue), Ada juga yang manggil, Nur dan Ana juga Ulala. Banyak banget bukaaan?

Dua. Gue dilahirkan di keluarga sederhana, di lembah gunung nan jauh dari kota. Tapi gue selalu bersyukur hidup sini. Udara masih seger dan adem dengan keluarga yang selalu sayang dan mengerti sama gue. Gue lahir sebagai anak terakhir, jadi wajar agak manja.

Tiga. Banyak orang mengira gue itu optimistis dan ambisius. Yapp, gue berhasil mengelabuhi mereka dengan cover gue. Sebenerya gue itu lebih pesimistis, Gue hanya menutupinya dengan sok optimistis, padahal nyatanya gue selalu bertanya, "emang gue bisa?"

Empat. Banyak orang bilang juga gue orangnya rajin. Perfeksionis, Tipe A banget. Padahal kedua sifat itu lagi lagi hanya cap luarnya aja. Gue bukan orang seperti itu. Gue hanya berusaha mengerjakan apa yang harus dikerjakan. Gue bukan orang rajin. Gue selalu mepet waktu, seperti sekarang contohnya, harusnya gue kalau rajin gue nyicil tugas UTS gue. Tapi gue malah asik dengan mainan di blog gue. Perfeksionis? Hahaha. Gue lebih gak nyangka kenapa orang bisa ngomong begitu tentang gue. Lo tau bagaimana gue mengerjakan laporan? Yang penting dikerjakan, tanpa mikir apakah pembahasannya apakah sudah benar.

Lima. Gue kalau punya keinginan harus terwujud. Gatau ini baik atau engga. Gue semisal udah pengen pasti akan berjuang mati-matian untuk bisa menjadikan kenyataan.

Enam. Point nomor lima, kalau gue punya keinginan gue berjuang untuk bisa menjadikan kenyataan.Nah dari situ gue juga banyak mengalami kegagalan. Dan karena sudah terlalu sering, gue hanya bisa berkata, ini belum waktunya. Dan, entah kenapa, karena point nomor lima kali ya, gue akan mencobanya di waktu yang berbeda.

Tujuh. Gue pernah berangkat kuliah tanpa mandi, Yapp waktu itu ujian Genetika Mikrobia, Gue lagi gak enak badan waktu itu, gue pikir daripada mandi gue malah menggigil, mending gak usah saja. Maafkan kalau di depan samping dan belakang gue merasakan bau bauan yang menakjupkan.

Delapan. Gue sudah memikirkan nama anak perempuan gue semenjak gue masih SD. Yapp, nama itu gue pinjem dari sahabat gue, Lutfi Putri Nugraheni. Gue pernah janji kalau gue punya anak perempuan kelak, gue bakal kasih nama dari namanya. Dan gue memutuskan untuk mengambil kata Putri. Kemudian, ketika pelajaran Teknologi Enzim kemarin, gue terinspirasi, kalau anak gue kelak gue kasih nama Trehalosa Putri (Nama keluarga bapaknya). Begitulah kira kira kegilaan gue.

Sembilan. Gue sering kali melontarkan kata-kata tajam yang menyakitkan bagi orang yang mendengar. Waktu bilang begitu, jujur gue gak sadar. Tapi setelah kata itu terlontar gue baru sadar. Dan gue selalu menyesal. Terkadang kalau gue sadar gue langsung minta maaf, tapi kadang gue malu duluan. Mohon dimaafkan.

Sepuluh. Gue suka banget sama winnie the pooh terutama eeyore. Oleh karen aitu gue banyak dikado banyak benda yang berhubungan dengan pooh. Namun yang paling berkesan adalah kado 17th gue dari temen-temen kelas gue, eresje (RSJ). Mereka kasih gue tempat pensil boneka pooh. Dan gue kasih nama POOPIE.

Sebelas. Sejak kecil gue bercita-cita jadi dokter, biar bisa menolong orang. Menyembuhkan orang dari kesakitan gue pikir sesuatu pekerjaan yang besar. Tapi dari kecil juga gue tau, cita-cita gue gak akan pernah bisa terwujudkan karena nasehat orang tua gue kalau jadi dokteri itu mahal, oleh karena itu gue pernah berpaling menjadi dokter tumbuhan dokter hewan (waktu itu belum tahu ada profesi yang namanya ilmuwan). Waktu kecil juga gue sering mainan sama tumbuhan, ngajak ngomong bahkan ngobatin mereka pake obat luka. Gue pikir getah mereka sama dengan darah manusia. Selain ngobatin tumbuhan gue juga ngobatin serangga dan burung atau hewan kecil lainnya. (Sebenernya mereka terluka gara-gara gue sok bertindak sebagai penyelamat, yang malah mejadikan mereka lebih tersiksa. Tuhan, maafkan).

Duuabelas. Diumur gue yang sebentar lagi 21 ini gue belum pernah punya pacar !.  Dan itu menjadikan gue aman, gue gak punya mantan :D Sekedar dekat aja sih pernah, tapi kan bukan pacaran. Entah gue takut sama yang namanya "pacaran". Gue rasa gue masih belum cukup siap untuk menjalaninya.

Tigabelas. Gue trauma nyanyi. Pernah waktu gue kecil, gue disuruh nyanyi. Entah karena pada dasarnya gue gak bisa nyanyi, gue dimarahin karena ada nada yang sumbang. Sejak saat itu gue takut kalau disuruh nyanyi.

Empatbelas. Gue suka perjalanan. Dari jalan gue berhasil belajar banyak hal.

Limabelas.  Gue dilahirkan dengan wajah serius. Menurut gue muka gue biasa aja, tapi kata orang muka gue serius, dan kesannya gue jarang senyum.

Enambelas. Gue selalu penasaran. Bukan kepo. Gue gak terlalu suka mengurusi orang. Jujur. Gue penasaran dengan hal-hal yang menurut gue menakjubkan. Gue suka mengamati hal-hal disekeliling gue. Rasa ingin tahu gue tinggi begitu pula kepekaan indera penglihatan gue. Makanya kalau ada perubahan dilingkungan,gue selalu tanggap. Dan gue sering mencari tahu alasan. Dalam pikiran gue banyak pertanyaan, itu apa, kenapa bisa, bagaimana caranya. Gue sering mencari tahu jawabannya. Kadang gue berhasil mencari tahu, tapi kadang gue anggap sebatas angin lalu.

Tujuhbelas. Gue kira gue orangnya tanggung jawab. Walaupun gue sering telat, entah telat waktu kuliah atau ngumpul laporan, tetapi kalau udah urusannya dengan kelompok atau forum, atau melibatkan orang lain, gue gak bakal dengan sengaja melakukan hal itu. Tugas kelompok pun akan gue kerjain lebih baik dari pada sekadar tugas individu.

Delapanbelas. Gue pernah beli sepatu tujuh dengan harga satunya enam belas ribu.

Sembilanbelas. Sampai sekarang gue masih bingung membedakan kiri dan kanan, walaupun gue dengan mudah membaca peta perjalanan.

Duapuluh.   Gue suka dengan hal-hal berbau kanan, kreativitas. Walaupun hasilnya kadang tak sepertiyang diharapakan. Tapi gue suka melakukannya.

Duapuluhsatu.  Sampai sekarang gue masih mencari diri gue yang sebenarnya, disamping mencari pangeran gue siapa.

Comments

  1. maaf ya lily ... baru bisa keppoin kamu sekarang wwkwkkwkwk..
    mumpung gabut, n pindah blog huaaaa...serasa mulai dari awal lagi

    ReplyDelete

Post a Comment