Jatuh.
Sekali. Dua kali. Tiga kali.
Sakit?
Ya namanya jatuh pasti iya.
Sedih?
Jangan ditanya.
Kalo sedih mah gak mengapa.
Tapi kalo kecewa?
Jatuh dalam lubang yang sama?
Menambah ukiran luka?
Entahlah aku tak tahu.
Aku bodoh atau bagaimana.
Berharap ukiran baru dan menjadi indah dari sebelumnya.
Ternyata sama saja.
Tak ada beda.
Aku pikir aku harus mengakhirinya.
Dan melangkah pada langkah berbeda..
Sekali. Dua kali. Tiga kali.
Sakit?
Ya namanya jatuh pasti iya.
Sedih?
Jangan ditanya.
Kalo sedih mah gak mengapa.
Tapi kalo kecewa?
Jatuh dalam lubang yang sama?
Menambah ukiran luka?
Entahlah aku tak tahu.
Aku bodoh atau bagaimana.
Berharap ukiran baru dan menjadi indah dari sebelumnya.
Ternyata sama saja.
Tak ada beda.
Aku pikir aku harus mengakhirinya.
Dan melangkah pada langkah berbeda..
Dulu aku yang pernah berharap pada perubahan ukiran pada lubang yang sama. Sekarang aku sadar ternyata itu tak bisa. Setidaknya aku sudah melakukannya untuk mengamati perubahannya. Walaupun nyatanya sama saja.
Comments
Post a Comment